Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencari Tempat Magang di Perpustakaan

     Halo..halo. Kali ini saya kan membagikan pengalaman saya ketika saya mencari tempat magang di perpustakaan. Saya mulai dari awal cerita aja yang agak dramatis hehe. Oke langsung saja yaa.

Awal Pembentukan Kelompok

      Untuk aturan di tempat kuliah saya yaitu di Prodi Ilmu Perpustakaan FIA UB, syarat magang itu paling tidak minimal dua orang dan maksimal 5 orang. Awalnya saya dan teman saya yang bernama akbar sepakat akan magang di tempat yang sama, okelah sudah jadi 1 kelompok 2 orang. Lalu setelah kami berdua berpikir lagi.. alangkah lebih baiknya kalau magangnya 1 kelompok 5 orang, biar lebih rame gitu. Saya dan Akbar sepakat untuk sisa anggota kelompok lainnya diisi oleh anak cewek.. paling gak ada ceweknya lah yaa biar gak monoton hehe. Tibalah pada saat sosialisasi magang yang diselenggarakan oleh fakultas di Gedung A Lantai 4 FIA UB 
        Banyak yang dijelaskan pada acara tersebut mulai dari pendaftaran magang, pemilihan tempat magang, dosen pembimbing magang, dan lain lain. Waktu itu yang mengikuti sosialisasi magang hanya dari Jurusan Publik karena dibagi 2 bagian dengan jurusan bisnis. Okeeh..saya anggap acaranya selesai dan banyak anak2 yang rebutan memilih anggota untuk magang. Kalau saya sih masih 2 orang sama Akbar. Hari berganti hari saya masih berusaha mencari anggota kelompok yang lain. Saya hubungi cewek-cewek satu persatu, kebanyakan sih sudah dapet kelompok. Dan....akhirnya ketika saya menghubungi teman saya yang bernama Ragil, dia mengatakan kalau kelompokmya kurang 1 orang. Hemmm...padahal kalo saya sendiri sudah pasti gabung tuh, namun karna sudah sepakat dengan Akbar maka saya tetap sama Akbar. Beberapa hari kemudian hal yang mengejutkan terjadi..(Ah lebay). Yapps Ragil mengabarkan kalau salah satu anggota kelompoknya mengundurkan diri. Yeee akhirnya dapet kelompok lengkap 5 orang cewek cowok. Kelima anggota kelompok tersebut adalah....teretteretteret (Ah lebay lagi), saya sendiri Efendi, lalu ada Akbar, Ragil, Dini dan Laili. Kayak power ranger aja nih berlima cowok cewek hehe.

Pemilihan Tempat Magang

      Setelah kelompok magang terbentuk, apa yang harus kami lakukan? Mencari tempat magang of course. Awalnya kami sangat pingin sekali magang di Surabaya karena kami ingin mencari suasana baru (masa di Malang terus hehe). Kamipun mencari-cari tempat magang yang cocok. Setelah mencari-cari referensi perpustakaan yang cocok buat magang, kamipun memutuskan mencoba magang di perpustakaan Umum Kota Surabaya yang ada di Surabaya. Pada hari yang sudah ditentukan kami memutuskan berangkat ke Surabaya menggunakan jasa kereta api. Kami berkumpul di stasiun pukul setengah 4 karena kereta berangkat jam 4. Pagi sekali yaa, tapi untuk meminimalisir waktu juga sih. Sampailah kita di surabaya, kota yang panas sekali, mungkin kalo saya tinggal disana tiap hari bisa-bisa copot baju tiap hari. Sesampainya di Surabaya kita langsung menuju kantor perpustakaan dan arsip kota Surabaya menggunakan angkot karena keterbatasan biaya juga.
     Kantornya sama perpustakan umumnya itu beda tempat loh guys. oh iyaa kami berangkat berempat dan saya cowok sendiri karna si Akbar sudah menunggu duluan ke lokasi. Okee sampailah kita ke kantornya. Awalnya bingung sama kantornya sebelah mana sih, eh tapi akhirnya ketemu juga. Disana Akbar sudah menunggu kami berempat sama temennya. Kita langsung masuk tapi sebelumnya tanya ke satpam terlebih dahulu. Di dalam kita disambut oleh Bapak-bapak gitu dengan baik. Sebenarnya perpustakaannya menerima untuk mahasiswa magang. Dan setelah ngobrol panjang kali lebar akhirnya kita memutuskan untuk pulang. Sebelum ke stasiun kita sempat bermain-main sekitaran Surabaya. Awalnya ke perpustakaan umumnya dulu pasti lalu kita ke Mall Grand City (cuma buat numpang sholat aja sih hihi). Setelah itu kita memutuskan untuk masuk ke Museum kapal selam. Bayarnya cuma 10 ribu aja, cukup murah yaa. Setelah capek berkeliling seharian kita langsung ke stasiun Gubeng buat beli tket balik yang jam 5. Oh tidak.. tiketnya habis, What will we doing?..(muka kayak orang bingung semua). Ternyata masih ada tiket yang jam 8, Alhamdulillah. Dan kita akhirnya pulang dengan penuh capek (kasur mana kasur hoam). Mau tau kelanjutannya? tunggu postingan selanjutnya yaa :-)